TIMES PANDEGLANG, JAKARTA – Sourdough salah satu roti yang makin popouler. Roti ini memang tak biasa, karena dibuat tidak menggunakan pengembang roti instan seperti ragi. Tapi membuat biang ragi sendiri secara alami. Karena itulah roti sourdough diklaim sebagai roti yang sehat.
Biang ragi alami ini dibuat dari proses fermentasi alami yang memanfaatkan ragi liar dan bakteri asam laktat untuk mengembangkan adonan.
Cara membuat biang ragi atau sourdough starter menggunakan bahan yang sederhana, namun butuh effort saat membuatnya karena memerlukan beberapa hari hingga sourdogh starter atau yang juga disebut levain benar-benar aktif.
Berikut cara membuat levain.
Setiap hari
Bahan:
50 gr Terigu protein tinggi
50 gr Air matang
Peralatan :
Botol kaca
Sendok Kayu
Silikon pengaduk adonan
Alat yg digunakan sebaiknya di sterilkan
Cara membuat
Hari 1 : Campur 50 gr terigu + 50 gr air matang, Aduk rata menggunakan sendok kayu. Simpan dalam suhu ruang dengan botol tertutup namun tidak terlalu rapat. Tandai batas adonan dengan karet gelang.
Hari ke 2 Feeding : Campur 50 gr terigu + 50 gr air matang, aduk rata, campur semua adonan hari pertama. Simpan di tempat tertutup, tidak perlu terlalu rapat tutupnya. Tandai batas adonan dgn karet gelang. 4 jam setelah feeding starter akan naik 2x volume.
Hari ke 3 Feeding : Campur 50 gr terigu + 50 gr air matang, aduk rata. Campur dgn 100 gr adonan hari ke 2. Simpan di tempat tertutup, tidak perlu terlalu rapat tutupnya. Tandai batas adonan dengan karet gelang. Setelah 6 jam akan terlihat busa-busa tanda starter aktif. Setelah mengembang maximum, starter akan turun pelan, dan ada endapan air dibagian dasar starter.
Hari ke 4 : Campur 50 gr terigu + 50 gr air matang, aduk rata. Campur dgn 100 gr adonan hari ke 3. Simpan di tempat tertutup, tidak perlu terlalu rapat tutupnya. Tandai batas adonan dengan karet gelang.
Hari ke 5 : Campur 50 gr terigu + 50 gr air matang, aduk rata. Campur dgn 100 gr adonan hari ke 4. Simpan di tempat tertutup, tidak perlu terlalu rapat tutupnya. Tandai batas adonan dengan karet gelang.
Hari ke 6 : Campur 50 gr terigu + 50 gr air matang, aduk rata. Campur dgn 100 gr adonan hari ke 5. Simpan di tempat tertutup, tidak perlu terlalu rapat tutupnya. Tandai batas adonan dgn karet gelang. Simpan dalam gelas yang kapasitasnya 3x volume adonan, karena dalam beberapa jam bisa terjadi Soudough naik 3x volume dan Luber melewati tutupnya, akibat ragi aktif.
Apabila akan digunakan sebagai yeast alami roti, sourdough starter (mother) harus disimpan beberapa jam pada suhu ruang, dan di campur adonan baru (feeding), tunggu beberapa jam, sampai adonan naik 2x atau 3x volume.
Adonan sourdough starter setiap hari bisa digunakan untuk membuat waffle, pancake, roti focaccia, flatbread, scone, muffin atau kue-kue lain.
Dalam 60 gr roti sourdough mengandung 150 kalori dengan berbagai nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, serat, zat besi, kalsium dan folat.
Roti sourdough juga mengandung vitamin B kompleks, seperti tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin (vitamin B3), dan folat (vitamin B9), serta mineral penting, seperti mangan, zinc, kalium, dan fosfor. Berkat kandungan nutrisinya yang melimpah ini, roti sourdough cocok dijadikan makanan sehat pengganti nasi.
Proses fermentasi dari sourdough juga mengurangi jumlah asam fitat yang dapat menghambat penyerapan mineral. Dengan begitu, keseluruhan nutrisi dalam roti sourdough, seperti kalsium dan zat besi, lebih mudah diserap tubuh.
Jadi roti ini lebih mudah dicerna, karena kandungan gluten yang rendah. Sehingga baik untuk orang dengan intoleransi gluten, atau penderita gangguan pencernaan, seperti irritable bowel syndrome (IBS).
Sourdough dapat mengontrol kadar gula darah dan menjaga pencernaan hingga menjaga berat badan tetap ideal. Baik untuk penyakit jantung juga mengatasi anemia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dengan Ragi Alami Roti Sourdough, Kaya Nutrisi dan Baik untuk Kesehatan
Pewarta | : Dhina Chahyanti |
Editor | : Dhina Chahyanti |