https://pandeglang.times.co.id/
Pendidikan

Kisah Adelia, Meraih Harapan dan Kehangatan di Sekolah Rakyat

Minggu, 14 September 2025 - 14:51
Kisah Adelia, Meraih Harapan dan Kehangatan di Sekolah Rakyat Adelia Eka Tri Septiani (16), murid Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Kota Bekasi, Jawa Barat. (FOTO: ANTARA/HO-Biro Humas Kemensos/Ayub Argyan Atmaja)

TIMES PANDEGLANG, JAKARTASekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Kota Bekasi, Jawa Barat, memberi harapan baru dan menjadi rumah kedua yang memberikan rasa kehangatan keluarga bagi Adelia Eka Tri Septiani (16).

Menjadi siswi SRMA membuatnya merasa memiliki kemewahan karena mendapatkan ranjang sendiri, bahkan sebuah meja tulis kecil. Sesuatu yang dulu terasa mustahil karena bertahun-tahun ia terbiasa berdesakan di sepetak kamar sempit bersama nenek dan tiga adiknya.

"Saya di sini makan enggak perlu mikir lagi, tinggal makan, tetapi, terkadang saya kepikiran adik saya, adik di rumah makan apa," ucap Adelia dalam keterangan resmi dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang diterima di Jakarta, Minggu (14/9/2025)

Sebagai bentuk rasa syukur, ia mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf atas hadirnya Sekolah Rakyat ketika ditemui Tim Kemensos di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi.

Di tengah rasa syukur, Adelia terkadang masih diselimuti rasa haru. Ia teringat pada adik-adiknya di rumah, yang setiap hari hanya menyantap telur atau mie instan pendamping nasi.

Kedekatan Adelia dengan adik-adik dan neneknya terjalin sejak sang ibu menikah kembali, sementara sang ayah harus masuk di balik jeruji besi akibat kecanduan narkoba. Adelia hanya merasakan pelukan neneknya dan memiliki tanggung jawab besar terhadap ketiga adiknya yang masih kecil.

Kehidupan keluarganya sangat bergantung pada usaha kopi dan teh sang nenek yang tak menentu hasilnya. Dalam sehari, keuntungan penjualannya hanya sekitar Rp15-20 ribu per hari. Jumlah itu tentu jauh dari cukup untuk menopang kebutuhan hidup, apalagi membiayai sekolah cucunya.

Dukungan dari Keluarga untuk Menjalani Sekolah Rakyat

Meski begitu, kondisi perekonomian yang pas-pasan tak menghalangi nenek dan adik-adiknya untuk sesekali datang menjenguk.

"Kakak di sana semangat ya. Kalau kakak di-bully (dirundung), tenang, aku selalu doain kakak di rumah," ucap salah satu adik Adelia ketika berkunjung ke Sekolah Rakyat.

Kesempatan menempuh bangku sekolah bagi Adelia datang secara tak terduga. Awalnya, seorang temannya menolak tawaran masuk Sekolah Rakyat. Tanpa pikir panjang, Adelia segera mengambil peluang besar untuk menggantikan sang teman tersebut.

"Senang sekali, langsung terbayang akhirnya mimpiku bisa terwujud, bisa melanjutkan sekolah," katanya dengan mata berbinar.

Bagi Adelia, Sekolah Rakyat hadir sebagai jembatan menuju cita-cita besar menjadi seorang hakim yang selama ini ia genggam erat.

"Cita-citaku ingin jadi hakim karena ayah sering melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) akibat narkoba, aku ingin menegakkan keadilan," paparnya.

Adelia juga memiliki mimpi lain, yakni bisa kembali berkumpul dengan ibu, ayah, nenek, dan adik-adiknya lalu mewujudkannya dalam satu bingkai foto keluarga. Bayangan itu kerap hadir di benaknya, namun ia tidak ingin menjadikannya beban.

Di balik wajah polosnya, Adelia memikul mimpi yang jauh lebih besar dari usianya. Sekolah Rakyat hadir dan memberi ruang untuk tumbuh dan belajar layaknya rumah kedua.

Sekolah Rakyat hadir untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Sekolah berkonsep asrama ini gratis dan menghadirkan kurikulum serta fasilitas setara sekolah unggulan.

Kemensos Targetkan 165 Sekolah Rakyat Tahun ini

Tahun ini, Kementerian Sosial menargetkan 165 Sekolah Rakyat rintisan sudah beroperasi di berbagai wilayah Indonesia dengan daya tampung 15 ribu lebih siswa.

Selain memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas, Sekolah Rakyat juga menjadi program pengentasan kemiskinan terpadu. Baik para siswa maupun keluarganya akan mendapat manfaat dari program-program prioritas. Di antaranya, Cek Kesehatan Gratis, Makan Bergizi Gratis, dan jaminan kesehatan gratis dengan skema Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminam Kesehatan (JK).

Sementara itu, orang tua siswa akan mendapat bantuan perbaikan rumah, masuk menjadi anggota Koperasi Desa Merah Putih, dan dapat terjangkau oleh program 3 juta rumah, serta program-program pemberdayaan lainnya. (*)

Pewarta : Antara
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Pandeglang just now

Welcome to TIMES Pandeglang

TIMES Pandeglang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.